BAB 8Mempengaruhi
Sikap dan Perilaku
Dari Bujukan Hingga Komunikasi
Stimulan yang
merupakan masukan proses perilaku dibedakan atas rangsangan pemasaran
daripemasar dan rangsangan dari lingkungan konsumen itu
sendiri. Sedangkan proses pengambilankeputusan dipengaruhi oleh faktor personal
maupun sosial konsumen. Respons perilaku konsumendapat dijadikan faktor yang
dapat membentuk keputusan pembelian (yaitu pembelian
selanjutnya)atau tidak melakukan pembelian (menolak produk yang
ditawarkan).Rangsangan pemasaran dari pemasar yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku
konsumen yaituseluruh kegiatan pemasaran yang meliputi bujukan hingga komunikasi
mengenai produk tertentuyang ditawarkan. Para pemasar dapat melakukan kegiatan
yang dapat dijadikan teknik modifikasi perilaku konsumen.
Faktor Sosial
a. GroupSikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh
banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai
pengaruh langsung disebut membership group. Membership group terdiri dari dua,
meliputi primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan
secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit
(kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). (Kotler,
Bowen, Makens, 2003, pp. 203-204).b. Family InfluenceKeluarga memberikan pengaruh yang besar dalam
perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami,
istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak
sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan
restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.204).c. Roles and StatusSeseorang memiliki beberapa kelompok seperti
keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi. Sebuah role terdiri dari
aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan
orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan
penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006, p.135).Faktor Personala. Economic SituationKeadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).b. LifestylePola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong, 2006, p.138)c. Personality and Self ConceptPersonality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).d. Age and Life Cycle StageOrang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)e. OccupationPekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).
Faktor Psychologicala. MotivationKebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).b. PerceptionPersepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215).c. LearningPembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama (Schiffman, Kanuk, 2004, p.207).d. Beliefs and AttitudeBeliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006, p.144). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145).
Teknik Modifikasi Perilaku
Modifikasi perilaku secara umum dapat
didefinisikan sebagai hampir segala tindakan yang bertujuan mengubah perilaku. Definesi
yang tepat dari modifikasi perilaku adalah usaha untuk menerapkan
prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsi-prinsip psikologis hasil
eksperimen lain pada perilaku manusia (Bootzin,1975).
Dalam perkembangannya,modifikasi perilaku
berkembang secara pesat mulai tahun enam puluhan. Modifikasi perilaku mulai
mempengaruhi praktik-praktik perlakuan terhadap perilaku pada psikologi yang
lain. Sebagai konsekuensinya,modifikasi perilaku tidak lagi begitu ketat,tidak
memperlakukan manusia seperti binatang eksperimen dalam laboratorium,tetpai
perlakuannya lebih manusiawi. Modifikasi perilaku banyak mengasimilasi
praktik-praktik psikologi lain. Sasaran utama tetap mengubah perilaku lahiriah,dalam
arti menghilangkan gejala-gejala kelaianan,bukan hanhya mencapai insight
mengenai penyebab perilaku. Telah disadari oleh para pengembangnya,bahwa
mengabaikan dasar dan penyebab perilaku adalah tindakan yang tidak masuk akal. Namun
insight mengenai dasar dan penyebab itu bukan tujuan utama dalam modifikasi
perilaku ,tetapi perhatian utama pada perilaku subjek sekarang(here and
now),bukan pada saat usul perilaku.