Bagaimana
penalaran dipergunakan dalam proses berbahasa
Dalam
Penyajian sebuah Konsep Ilmiah, Bahasa Indonesia mempunyai peranan penting
dengan dibakukannya Ejaan sesuai EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Dengan Ejaan
sesuai EYD ini, Bahasa Indonesia memiliki susunan struktur bahasa yang
Obyektif, Metodis, Sistematis dan Universal.
Peranan tersebut, mencakup penggunaan Bahasa Indonesia dalam publikasi artikel maupun tulisan – tulisan ilmiah, baik berupa karya tulis, penulisan ilmiah, maupun skripsi dimana penerapannya harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
Peranan tersebut, mencakup penggunaan Bahasa Indonesia dalam publikasi artikel maupun tulisan – tulisan ilmiah, baik berupa karya tulis, penulisan ilmiah, maupun skripsi dimana penerapannya harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
Beberapa
hal sederhana misalnya tentang kaidah penggunaan huruf kapital: bahwa pada
setiap awal kalimat harus diawali dengan huruf kapital, dan huruf kapital juga
dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, peristiwa
sejarah.
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik)
yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Penalaran
menghasilkan pengetahuan yang diartikan dengan kegiatan berpikir dan bukan
perasaan. Dengan demikian kita patut sadari bahwa tidak semua kegiatan
berpikir menyandarkan diri pada penalaran.
Jadi
penalaran merupakan kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik dalam
menemukan kebenaran.
Berpikir
merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Karena tidak
semua cara berpikir manusia itu sama oleh sebab itu kegiatan proses berpikir
untuk menghasilkan pengetahuan yang benar itu pun juga berbeda-beda. Penalaran merupakan
suatu proses penemuan kebenaran dimana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai Kriteria
kebenaran masing-masing.
Metode Penalaran
Ada dua
jenis metode penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif :
Metode
Induktif
Metode
berpikir induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus
sebagai hasi pengamatan empiric dan berakhir pada suatu kesimpulan atau
pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini panalaran induktif merupakan
kebalikan dari penalaran deduktif.
Metode
Deduktif
Metode
berpikir deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa
umum, ang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Penalaran
juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan
simbol. Simbol atau lambang yang
digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan
berupa argumen.
Kesimpulannya
adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata,
sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita)
dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat
menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan
paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas
berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan
tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya
pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan
digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk
menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian
pengertian.
Jika
seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan
kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat
dipenuhi.
Suatu
penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan
sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
Dalam
penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua
premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar
secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki
bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan
material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar