Sabtu, 26 Januari 2013

KEPUASAN KONSUMEN PADA PELAYANAN RUMAH SAKIT

jurnal metode riset (setelah uts)

 Latar Belakang Masalah

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut Azwar (1996), pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa layanan yang sesuai dengan tingkat kepuasan ratarata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.
Paradigma lama telah bergeser menjadi paradigma baru yang ditandai dengan pengelolaan suatu organisasi yang menerapkan pola manajemen kualitas mutu dan pelayanan yang handal dalam menghadapi persaingan dan dinamika kerja yang mengglobal, tak terkecuali pada sektor kesehatan. Kepuasan pasien menja ukur tingkat kualitas pelayanan kesehatan. Selain itu, kepuasan pasien merupakan satu elemen yang penting dalam mengevaluasi kualitas layanan dengan mengukur sejauh mana respon pasien setelah menerima jasa. Perbaikan kualitas jasa pelayanan kesehatan dapat dimulai dengan mengevaluasi setiap unsur-unsur yang berperan dalam membentuk kepuasan pasien. Sistem kepedulian kesehatan dapat diperbaiki melalui jalur klinis, layanan, termasuk perspektif pasien seperti seberapa baik jasa pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan.
Secara konseptual, kepuasan didefinisikan sebagai suatu reaksi konsumen terhadap pelayanan yang diterima dan ditinjau berdasarkan pengalaman yang dialami. Selain itu, kepuasan juga mempertimbangkan tentang apa yang dirasakan oleh pasien. Konsumen akan memberikan penilaian tentang suatu fitur layanan yang diberikan dengan menyediakan sesuatu yang menyenangkan mulai dari level yang paling bawah hingga yang paling atas.
Bendall-Lyon (2004) mengevalusi struktur dan komponen kepuasan pasien terhadap pelayanan di rumah sakit. Mereka mendefinisikan struktur pelayanan sebagai lingkungan dan  fasilitas secara fisik dimana pelayanan tersebut diberikan. Kepuasan ditunjukkan oleh sikap pasien setelah menerima pelayanan medis dari pihak rumah sakit. Jika pasien merasa pelayanan yang diberikan sesuai dengan harapannya, maka biasanya akan memberitahukan sistem pelayanan yang diperoleh ke orang lain yang dikenalinya. Kepuasan pasien direlasikan sebagai bentuk kepuasan secara menyeluruh dengan tujuan untuk merekomendasikan rumah sakit tersebut kepada orang lain.


Masalah dan Tujuan

Perumusan Masalah
  
Masalah dalam penelitian ini dirumusakan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
  1.      Bagaimana cara untuk selalu menjaga kepercayaan konsumen dengan meningkatkan pelayanan agar             kepuasan konsumennya meningkat,
2  Bagaimana menjalin hubungan dan melakukan penelitian terhadap mereka perlu dilakukan agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan

        Tujuan
       ada analisis penelitian ini yang menjadi tujuan dari penulis adalah
memperkirakan keinginan dan harapan konsumen agar pelayanan yang disediakan bisa memberikan kepuasan optimal,dan
Memperkirakan dengan pelayanan seperti apa agar konsumen menjadi puas.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 TEORI
.         Variabel bebas: X1 (kualitas pelayanan medis),
pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit atau puskesmas secara wajar, effisien, dan efektif serta diberikan secara aman dan menuaskan secara norma , etika, hukum dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah , serta masyarakat konsumen. Selain itu mutu pelayanan kesehatan diartikan berbeda sebagai berikut: Menurut pasien/ masyarakat empati , menghargai, dan tanggap sesuai dengan kebutuhan dan ramah.
2. X2 (kualitas pelayanan paramedis)
Paramedis bertugas mempersiapkan perawatan gawat darurat segera, krisis intervensi, stabilisasi penyelamatan hidup, dan mengangkut pasien yang sakit atau terluka ke fasilitas perawatan gawat darurat dan bedah seperti rumah sakit dan pusat trauma bila memungkinkan.
3.  X3 (kualitas pelayanan penunjang medis)
4.  Variabel terikat: Y (kepuasan konsumen)
Tanggapan atas pelayanan konsumen  karena mampu memenuhi kebutuhan konsumen lebih dari     yang diharapkan atau yang diinginkan

    2.2   PENELITIAN TERDAHULU
    1.       Penelitian oleh Lien Nurwita mengenai ahun 2007,  Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan RS Mitra Internasional yang bertujuan Untuk mengetahui bagaimana pelayanan yang diberikan RS Mitra Internasional. Dan Apakah konsumen/pasien puas terhadap pelayanan yang diberikan RS Mitra Internasional. Data yang didapat berdasarkan kuesioner, diambil dari (Johanes Suprapto) yang dibagikan terhadap 50 responden.
    2.       Penelitian oleh Mudabbir tahun 2008, analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan pada RS Pelni Petamburan, yang bertujuan Untuk mengetahui apakah konsumen atau pasien merasa puas terhadap kinerja pelayanan yang telah diberikan oleh pihak RS PELNI Petamburan,data yang di dapa berdasarkan dengan menggunakan kuesioner yang berisi 20 pertanyaan dengan memberikan pertanyaan kepada pasien yang datang ke RS Petamburan dengan sample 50 responden.


   2.3   HIPOTESIS
H1       : Ada pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan medis terhadap kepuasan konsumen di Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten.
H2       : Ada pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan paramedis terhadap   kepuasan konsumen di Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten.
H3       : Ada pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan penunjang medis terhadap kepuasan konsumen di Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten.



BAB III

METODELOGI PENELITIAN


3.1 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer dan data sekunder:
     1.       Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuisioner.     
    2.       Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara, data yang diperoleh dari buku-buku, internet, artikel, dokumen lain yang dibutuhkan.

3.2 Variabel

.   1.         Variabel bebas: X1 (kualitas pelayanan medis),
pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit atau puskesmas secara wajar, effisien, dan efektif serta diberikan secara aman dan menuaskan secara norma , etika, hukum dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah , serta masyarakat konsumen. Selain itu mutu pelayanan kesehatan diartikan berbeda sebagai berikut: Menurut pasien/ masyarakat empati , menghargai, dan tanggap sesuai dengan kebutuhan dan ramah.
2. X2 (kualitas pelayanan paramedis)
Paramedis bertugas mempersiapkan perawatan gawat darurat segera, krisis intervensi, stabilisasi penyelamatan hidup, dan mengangkut pasien yang sakit atau terluka ke fasilitas perawatan gawat darurat dan bedah seperti rumah sakit dan pusat trauma bila memungkinkan.
3.  X3 (kualitas pelayanan penunjang medis)
4.  Variabel terikat: Y (kepuasan konsumen)
Tanggapan atas pelayanan konsumen  karena mampu memenuhi kebutuhan konsumen lebih dari     yang diharapkan atau yang diinginkan

3.3 Tahapan

Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum sebuah tulisan dapat dikatakan sebagai penelitian:
   1.       Menentukan tema
   2.       Menentukan latar belakang masalah
   3.       Menentukan masalah dan tujuan
   4.       Mencari teori yang berkaitan dengan penelitian
   5.       Menentukan hipotesis dan variabel
   6.       Mementukan data dan sumber data yang digunakan
   7.       Menentukan  metode penelitian
   8.       Melakukan pengambilan data
   9.       Mengumpulkan hasil penelitian
   10.   Menganalisi hasil penelitian
   11.   Memberikan kesimpulan terhadap hasil penelitian

3.4 Model Penelitian
Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas kuesioner. Tahap selanjutnya, data kuesioner dianalisis dengan regresi berganda melalui uji statistik deskriptif, uji-t, uji ketepatan model, dan uji asumsi klasik. Susunan model empiriknya adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + K

Keterangan :
Y = kepuasan konsumen;
a = konstanta;
b1 = koefisien X1
b2 = koefisien X2
b3 = koefisien X3
X1 = kualitas pelayanan medis
X2 = kualitas pelayanan paramedis
X3 = kualitas pelayanan penunjang medis
K = residual

3.4.1 POPULASI
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karasteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. (Sugiyono). Dalam penelitian ini dan  yang menjadi populasi adalah orang yang dijumpai saatdatang di rumah sakit Islam Manisrenggo, Klaten.


3.4.2 SAMPEL
engertian Sampel adalah sebagai  bagian dari populasi, Masalah sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan oleh hal berikut:Penelitian bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja dari populasi,.Penenlitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil penelitiannya dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada objek, gejala, atau kejadian yang luas,dan sampelnya adalah pasien yang menggunakan jasa rumah sakit.

3.5 PENGAMBILAN INSTRUMEN PENELITIAN
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat yang berupa instrumen penelitian.Instrumen tersebut mencakup seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu,kualitas pelayanan medis,  kualitas pelayanan paramedis, kualitas pelayanan penunjang medisVariabel terikat, kepuasan konsumen.


sumber :


ANALISIS KINERJA KARYAWAN

JURNAL (METODE RISET setelah uts)


ANALISIS KINERJA-KINERJA KARYAWAN DALAM SUATU PERUSAHAAN.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 
Penting bagi pihak perusahaan untuk dapat mengelola sumberdaya manusianya melalui manajemen yang baik dengan memberikan kesempatan karyawan untuk maju sehingga karyawan akan mendapatkan kepuasan tersendiri dalam bekerja. Hal ini dapat dijadikan acuan dalam mengaktifkan motivasi kerja karyawan agar dapat bekerja dengan giat untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan serta menjaga eksistensi perusahaan.
Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang menjalani fungsi manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, Desy Arisandy23 Vol. 1 No. 2, Desember 2004 dan pengawasan (kontrol). Kontrol adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak. Bila seorang atasan dapat melaksanakan kontrol terhadap bawahannya dengan baik, maka fungsi kontrol di organisasi tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya. Kontrol dapat juga berarti mengusahakan apa yang dicapai agar dilaksanakan sesuai dengan aturan, dan instruksi yang telah direncanakan dapat menilai hasil pekerjaan serta apabila perlu mengadakan tindakan-tindakan perbaikan.
Penelitian ini akan menganalisis faktor keharmonisan hubungan antara atasan dan bawahan, dan fasilitas lingkungan kerja apakah berpengaruh dengan prestasi keja kayawan dengan mengambil judul Analisis Hubungan Prestasi Kerja dengan Lingkungan kerja Karyawan



1.2 Perumusan dan Batasan Masalah 


1.2.1 Rumusan Masalah 

Penting bagi pihak perusahaan untuk dapat mengelola sumberdaya manusianya melalui manajemen yang baik dengan memberikan kesempatan karyawan untuk maju sehingga karyawan akan mendapatkan kepuasan tersendiri dalam bekerja. Hal ini dapat dijadikan acuan dalam mengaktifkan motivasi kerja karyawan agar dapat bekerja dengan giat untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan serta menjaga eksistensi perusahaan.


1.2.2 Batasan Masalah 

Kemajuan perusahaan juga tidak terlepas dari manajemen perusahaan dalam menggunakan sumberdaya berupa material maupun finansial sebagai sarana pencapaian tujuan yaitu mensejahterakan anggotanya. Masalah yang kemudian timbul ialah motivasi kerja menyebabkan pelaksanaan kerja dan pencapaian prestasi yang lebih baik atau sebaliknya. 

1.3 Tujuan Peneliti 

-Mengkaji tingkat motivasi kerja karyawan selama ini.

-Mengkaji prestasi kerja yang dicapai karyawan selama ini.

-Mengkaji hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja karyawan .




1.4 Manfaat Penelitian 

Dengan melakukan penulisan ilmiah ini dapat memberikan manfaat diantaranya : 

1. Bagi Masyarakat Luas 

Diharapkan dengan membaca penulisan ilmiah ini dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya mengenai kepuasan konsumen, serta dapat dijadikan sebagai bahan refrensi bagi pembaca yang tertarik untuk menulis tentang Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen. 

2. Bagi Perusahaan 

Diharapkan hasil penulisan ilmiah ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk memperoleh informasi yang lebih baik dan berguna dalam pengambilan keputusan. 


1.5 Metode Penelitian 

1.5.1 Objek Penelitian 

Objek penelitian dalam penulisan ilmiah ini adalah MOTIFASI KERJA DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN.


1.5.2 Data / Variabel 

Data primer merupakan informasi yang dikumpukan terutama untuk tujuan investigasi yang sedang dilakukan saat ini. Sedangkan, Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan bukan untuk kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan lain. 






1.5.3 Metode Pengumpulan Data 

Penulis mengadakan proses pengumpulan data menggunakan cara field Research ( Penelitian Lapangan) yaitu penelitian lapangan yang mengumpulkan dan menerapkan beberapa metode antara lain: 
1.      Wawancara : Pengumpulan data yang dilakukam secara langsung berhadapan tatap muka dengan orang yang diwawancarai. 
2.      Observasi : Mengadakan pengamatan langsung objek yang sedang penulis teliti untuk mendapatkan informasi yang diperlukan sehubung tingkat kepuasan konsumen. 
3.      Kuisioner : Metode pengumpulan data dengan cara membagi angket kepada responden untuk diisi guna mendapatkan data yang diinginkan. 


1.5.4 Hipotesis 

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi, hipotesis juga merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. 

Hipotesis yang akan dibuktikan oleh penulis yaitu : 

Ho : perusahaan merasa tidak puas terhadap kinerja dan prestasi karyawan.
Ha : perusahaan merasa puas terhadap kinerja dan prestasi karyawan
                                   

1.5.5 Metode Analisis 

Uji Skala Likert 

Skala likert yaitu mengukur setiap pendapatan dan persepsi seorang atau kelompok orang tertentu, fenomena sosial jawaban tersebut dapat diskor (nilai)




BAB II
LANDASAN TEORI



2.1 Kerangka Teori 

Penulis akan mengemukakan berbagai pemahaman dengan teori-teori yang berhubungan dengan penulisan ilmiah ini. 

2.1.1 Definisi kinerja karyawan
Pengertian kinerja karyawan sendiri yaitu sesuatu yang mempengaruhi seberapa banyak para karyawan memberikan konstribusi dari segi kuantitas dan kualitas output dari pekerjaan yang mereka lakukan, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan output, kehadiran karyawan dan lain sebagainya.

Kinerja karyawan diartikan sebagai gabungan dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat diukiur dari akibat yang dihasilkan. Dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang telah dan akan dilakukan oleh seseorang.  


2.1.2 Faktor-faktor  kinerja karyawan

1.      Kemampuan mereka,
2.      Motivasi,
3.      Dukungan yang diterima,
4.      Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan
5.      Hubungan mereka dengan organisasi


2.2 Penelitian Terdahulu 

Di lakukannya penelitian faktor – faktor yang mempengaruhi perusahaan terhadapa kinerja karyawan.
§    Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67)
“Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
§     Kemudian menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223)
“Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”. Maluyu S.P. Hasibuan (2001:34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.
§      Menurut John Whitmore (1997 : 104)
“Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang,kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum ketrampikan”.
§       Menurut Barry Cushway (2002 : 1998)
“Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan”.
§       Menurut Veizal Rivai ( 2004 : 309) mengemukakan kinerja adalah :
“ merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.
§     Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson Terjamahaan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira (2001 : 78), “menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan”.
§     Menurut John Witmore dalam Coaching for Perfomance (1997 : 104) “kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan”.





BAB III 

METODE PENELITIAN 



3.1. Objek Penelitian
 

Objek penelitian dalam penulisan ilmiah ini suatu kinerja dan prestasi karyawan. Objek yang menjadi sampel adalah 100 orang karyawan dari keseluruhan populasi yang diperoleh penulis dengan menggunakan Kuisioner. 


3.2. Data / Variabel Yang Digunakan
 

Data atau variabel yang digunakan berupa data primer dengan menyebarkan kuisioner kepada karyawan, yang bekrja di suatu perusahaan. Kuisioner tersebut dibagi kedalam lima dimensi yaitu:
 

1. Penerangan/cahaya di tempat kerja
 

2. Temperatur/suhu udara di tempat kerja
 

3. Kelembaban di tempat kerja
 

4. .Sirkulasi udara di tempat kerja
 

5. .Kebisingan di tempat kerja
 

6. .Getaran mekanis di tempat kerja
 

7. Bau tidak sedap ditempat kerja



3.3. Metode Pengumpulan Data
 

Penulis mengadakan proses pengumpulan data menggunakan cara field Research ( Penelitian Lapangan) yaitu penelitian lapangan yang mengumpulkan dan menerapkan beberapa metode antara lain:

1. Wawancara : Pengumpulan data yang dilakukam secara langsung berhadapan tatap muka dengan orang yang diwawancarai.

2. Observasi : Mengadakan pengamatan langsung objek yang sedang penulis teliti untuk mendapatkan informasi yang diperlukan sehubung tingkat kepuasan konsumen.
 

3. Kuisioner : Metode pengumpulan data dengan cara membagi angket kepada responden untuk diisi guna mendapatkan data yang diinginkan.
 


3.4. Hipotesis Penelitian
 

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi, hipotesis juga merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah.
 


Hipotesis yang akan dibuktikan oleh penulis yaitu :
 



Ho : perusahaan merasa tidak puas terhadap kinerja dan prestasi karyawan.
 

Ha : perusahaan merasa puas terhadap kinerja dan prestasi karyawan
 


3.5. Alat Analisis Yang Digunakan
 


· Data Variabel bebas adalah :
 

A. Lingkungan kerja (X1) : Lingkungan / kondisi kerja yang kondusif akan membangkitkan semangat atau gairah bekerja para pegawai, atau dengan kata lain lingkungan kerja yang baik seperti penyusunan tempat kerja, tata ruang dan alat perlengkapan kantor yang baik,akan membantu kelancaran proses pelaksanaan tugas. Selain dari pada itu, gaya kepemimpinan yang tidak otoriter, namun persuasif dan komunikatif dalam arti mau
mendengar saran dan pendapat menampung keluhan para pegawai serta tidak
meremehkan mereka dalam organisasi akan menciptakan lingkungan yang sehat.
 



B. Tingkat Pendidikan (X2) : Merupakan karakteristik individu yang menjadi sumber status yang penting dalam organisasi. Pendidikan adalah lambang dari status yang tinggi danjenjang kepangkatan yang tinggi pula. Semakin tinggi pendidikan seseorang yang dicapai, semakin besar keinginan untuk memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan.
 



C. Keinginan dan harapan pribadi (X3) : sehubungan dengan faktor kebutuhan (X4) di atas, manusia mempunyai keinginan yang tidak putus-putusnya, karena itu semua kebutuhan adalah tidak pernah dapat dipenuhi secara sempurna. Untuk memenuhinya manusia berusaha dengan keras dan senantiasa mengembangkan potensi dirinya sehingga menghasilkan yang terbaik.
 



D. Kebutuhan (X4) : Kebutuhan adalah merupakan dorongan kepentingan yang ada dalam diri setiap individu. Sehubungan dengan pekerjaan, maka kepentingan individu-individu dalam hal ini pegawai, disamping untuk memenuhi kebutuhan dasarnya organisasi juga merupakan wadah bagi pengembangan dirinya.






BAB IV
PEMBAHASAN



4.1. Data Penelitian 

Objek penelitian dalam penulisan ilmiah ini suatu kinerja dan prestasi karyawan. Objek yang menjadi sampel adalah 100 orang karyawan  dari keseluruhan populasi yang diperoleh penulis dengan menggunakan Kuisioner. 


4.2. Hasil Penelitian dan Analisa Pembahasan 

Data atau variabel yang digunakan berupa data primer dengan menyebarkan kuisioner kepada karyawan, yang bekrja di suatu perusahaan. Kuisioner tersebut dibagi kedalam lima dimensi yaitu: 

    1.      Penerangan/cahaya di tempat kerja
    2.      Temperatur/suhu udara di tempat kerja
    3.      .Kelembaban di tempat kerja
    4.      Sirkulasi udara di tempat kerja
    5.      Kebisingan di tempat kerja

Adapun proses penilaian, pengumpulan, dan perhitungan data dari pembagian angket (kuesioner) dilakukan dengan cara sebagai berikut : 

   1.      Pengambilan sampel. Pengambilan dilakukan dengan cara sample random sampling (sampel acak    sederhana) sebanyak 100 responden pada para karyawan .
    2.      Kriteria penilaian tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas merk produk dan loyalitas konsumen, peneliti menggunakan data kuantitatif dengan bobot sebagai berikut: 

  
Tabel 4.1
Kriteria Penilaian Tingkat Kinerja karyawan

Keterangan
Bobot
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Netral
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1



4.1.1. Hasil Penelitian Responden

Hasil penelitian responden ini didasarkan pada jawaban responden sebagai pertanyaan kuesioner yang dibagikan : 
 Diagram jalur yang dapat diterangkan sebagai berikut: 
    A.    Ada 2 variabel laten, yaitu prestasi pegawai dan kinerja pegawai. 
    B.     Variabel laten prestasi pegawai mempunyai 3 indikator / variabel yang dapat diobservasi secara langsung,    yaitu: motivasi, kedisiplinan dan kreativitas. Sedang variabel laten kinerja pegawai mempunyai 5 indikator, yaitu gaji, jenjang karier, jumlah jam kerja, insentif dan gaya kepemimpinan.
    C.     Ada 8 kesalahan pengukuran, yaitu err1 sampai dengan err8     
    D.    Ada 1 kesalahan residual, yaitu res1
    E.     Diasumsikan variabel prestasi mempengaruhi variabel kinerja.
    F.      Model hubungan ini disebut recursive atau searah.   
   G.    Terdapat dua model yaitu: model pengukuran dan model structural  
   H.    Model pengukuran mencerminkan hubungan antara variabel laten  “prestasi pegawai” dengan indikator-indikator “motivasi”, “disiplin”, dan “kreativitas” dan variabel laten “kinerja pegawai” dengan indikator-indikator “gaji”, “karier”, “jam”, “insentif” dan “gaya kepemimpinan”.
I.        Model struktural mencerminkan hubungan antara variabel laten  “prestasi pegawai” dengan variabel laten “kinerja pegawai”.

4.1.2 Rangkuman Hasil Penelitian 

Ukuran sampel yang ideal untuk SEM sebaiknya  antara 200  - 400. Jika menginginkan hasilnya semakin tepat, maka sebaiknya lebih besar dari 400 dengan  10-15 variable yang diobservasi dan dengan tingkat kesalahan sebesar 5%. Untuk tingkat kesalahan  1% diperlukan data sekitar 3200.




BAB V
KESIMPULAN


5.1.            Kesimpulan 

Manusia merupakan motor penggerak sumber daya yang ada dalam rangka aktifitas dan rutinitas dari sebuah organisasi atau perusahaan. Sebagaimana diketahui sebuah organisasi atau perusahaan, didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang tergolong dari berbagai status yang mana status tersebut berupa pendidikan, jabatan dan golongan,
pengalaman, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pengeluaran, serta tingkat usia dari masing - masing individu tersebut, Hasibuan .
Kemajuan perusahaan juga tidak terlepas dari manajemen perusahaan dalam menggunakan sumberdaya berupa material maupun finansial sebagai sarana pencapaian tujuan yaitu mensejahterakan anggotanya. Masalah yang kemudian timbul ialah motivasi kerja menyebabkan pelaksanaan kerja dan pencapaian prestasi yang lebih baik atau sebaliknya.


5.2.            Saran 

Dalam kinerja karyawan faktor keharmonisan hubungan antara atasan dan bawahan, dan fasilitas lingkungan kerja berpengaruh dengan prestasi kerja kayawan.
Dalam suatu perusahaan penting untuk mengelola sumber daya manusia diantaranya yaitu karyawan. Dalam mengatur karyawan, perusahaan perlu untuk melakukan persentasi kerja agar dapat mengetahui kinerja karyawan secara individu. Dengan melakukan persentasi kerja karyawan, akan terpacu untuk lebih rajin dan inovatif dalam melakukan pekerjaannya.se hingga dapat terwujudnya tujuan perusahaan.
Selain itu untuk penulis penelitian ini akan membantu untuk pengembangan dalam melakukan penelitian selanjutnya.  





sumber :
http://sprintal-sprintul-ita.blogspot.com/2011/10/3-tugas-analisis-jurnal-metode-riset2.html
http://aulianaviza26.blogspot.com/search?updated-max=2012-12-03T04:48:00-08:00&max-results=7