BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Kerangka Teori
Dalam kerangka
teori saya mencoba menerangkan tentang pengertian pemasaran,bauran
pemasaran,pengertian jasa,sifat dan karakteristik jasa,pengertian perilaku
konsumen,pengertian kepuasan konsumen,pengertian perilaku konsumen dan
factor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
2.1.1
Pengertian pemasaran
Menurut Philip
Kotler(2004:7) Pemasaran adalah proses social dan manajerial dimana individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Menurut Basu
Swasha(2002:179) Pemasaran adalah system keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan,menentukan harga,mempromosikan dan memuaskan
kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dari
definisi dapat ditarik kesimpulan bahwa keseluruhan kegiatan usaha yang
dilakukan perusahaan untuk menyalurkan barang maupun jasa kepada konsumen
dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui berbagai
kebijakan untuk memperoleh laba.
2.1.2
Bauran Pemasaran
Menurut Philip
Kotler (2004:78),bauran pemasaran adalah serangkaian alat pemasaran taktis yang
dapat dikendalikan produk,harga,tempat(distribusi) dan promosi yang dipadukan
oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam
pasar sasaran.
Menurut Buchry Alma bauran pemasaran ada 4
kelompok variable :
1.
Product
(Produk)
kombinasi barang
dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar.
2.
Price (Harga)
Jumlah uang yang
harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk.
3.
Place (distribusi)
Mencakup
aktivitas perusahaan untuk menyediakan produk bagi sasaran konsumen.
4.
Promotion (promosi )
Aktivitas yang mengkomunikasikan produk dan membujuk pelanggan sasaran
untuk membelinya.
2.1.3
Pengertian jasa
Menurut Philip
Kotler (2002;486) jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain,yang pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun produksinya dapat berkaitan atau
tidak mengakibatkan kepemilkan apapun produksinya dapat dikaitkan dengan suatu
produk fisik.
2.1.4
Sifat dan Karakteristik Jasa
Menurut Philip Kotler ( 2002;486) ada 4 :
1.
Ketidak berwujudan jasa
2.
Ketidak terpisahan jasa
3.
Keberubah-ubahan jasa
4.
Ketahan lamaan jasa
2.1.5
Kualitas Jasa
Menurut yamit
(2001;7) kualitas jasa adalah sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk,jasa,manusia,proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Keunggulan suatu
produk jasa adalah tergantung dari keunikan dan kualitas yang ditawarkan oleh
jasa tersebut. Apakah sesuai dengan keinginan konsumen.
2.1.6
Pengertian Prilaku Konsumen
Memuaskan konsumen
adalah cara yang paling baik dalammenghadapi persaingan,perusahaan yang
berhasil menjaga kualitas prudk agar konsumen selalu merasakan puas maka
perusahaan tersebut akan maju.
Menurut Ujang Symarwan (2003;25) adalah semua kegiatan,tindakan,serta
proses psikologi yang mendorong tindakan
tersebut pada saat sebelum membeli,ketika membelu,menggunakan,menghabiskan
produk dan jasa setelah melakukan hal – hal tersebut diatas atau kegiatan
mengevaluasi.
2.1.7
Pengertian Kepuasan Pelanggan
Menurut Buchari
Alam (2002;145) kepuasan pelanggan adadlah rasa senang ,lega,atau kecewa
pelanggan yang membandingkan kesannya terhadap produk dan jasa yang dia beli
dihubungkan dengan manfaat yang dia harapkan.
Jadi kepuasan pelanggan adalah
suatu keadaan diamana keinginan,harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi dan
mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan.
2.1.8
Faktor- factor yang mempengaruhi kepuasan
konsumen
Menurut Freddy
Rangkuti (2003;30) ada beberapa factor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
antara lain :
1.
Nilai
2.
Daya saing
3.
Persepsi Pelanggan
2.2
Kajian Penelitian Sejenis
Kajian
sejenis yang memiliki kesamaan topic atau variable dengan topic atau variable
yang sedang diteliti.
a
Nama : Bambang
Pramono
Npm : 11206253
Jurusan : manajemen
Pembimbing
: Sri Kurniasih Agustin,SE,MM
Tahun
: 2009
Judul
“ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN
TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RUMAH MAKAN AYAM PANGGANG RAWAMANGUN”
Dalam penulisan ilmiahnya menuliskan :
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsumen
merasa puas terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh Rumah Makan Ayam
Panggang Rawamangun. Dimana dalam analisis ini dibahas lima dimensi penentu
kualitas pelayanan yang mempengaruhi
konsumen yang terdiri dari analisis kehandalan, Daya
tanggap, Kepastian
, Empati dan berwujud.
Dengan menggunakan metode penelitian Chi Square dan Skala Likert
Nama : Argy Hartono
Npm : 10207155
Jurusan : Manajemen
Pembimbing : Martani, SE, MM
Tahun : 2010
Judul
“ANALISIS TINGKAT
KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP
KUALITAS RUMAH MAKAN RATU
MINANG TAMBUN SELATAN”
Dalam penulisan ilmiahnya menuliskan :
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsumen
merasa puas terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh Rumah Makan Ratu
Minang . Dimana dalam analisis ini dibahas lima dimensi penentu kualitas
pelayanan yang mempengaruhi konsumen
yang terdiri dari analisis kehandalan, Daya
tanggap, Kepastian
, Empati dan berwujud.
Dengan menggunakan metode penelitian Chi Square dan Skala Likert.
c
Nama : Murdiana Utami
Npm : 1020861
Jurusan : Manajemen
Pembimbing : Emilianshah Bamowo,SOS,MM
Tahun : 2011
Judul
“ANALISI KEPUASAN KONSUMEN
TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RUMAH MAKAN TRADISIONAL PAK’ GEDE “
Dalam penulisan ilmiahnya
menuliskan :
Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang telah diberikan
oleh Rumah Makan Ratu Minang . Dimana dalam analisis ini dibahas lima dimensi
penentu kualitas pelayanan yang
mempengaruhi konsumen yang terdiri dari analisis kehandalan, Daya tanggap, Kepastian , Empati dan berwujud.
Dengan menggunakan metode penelitian Chi Square, Skala Likert,Uji Validitas,Uji
Reabilitas
2.3
Alat analisis
2.3.1 Skala Likert
Skala Likert
merupakan teknik pengukuran sikap yang paling luas yang digunakan dalam riset
pemasaran,variable penelitian yang diukur dijabarkan dalam indicator variable
yang kemungkinan dijadikan sebagai titik tolak penyusun item instrument,bila
berbentuk pertanyaan dan peragaan.
Pada
tahun 1932 telah dikembangkan sebuah skala untuk mengukur sikap masyarakat oleh
Rensis Likert sekarang lebih terkenal dengan nama Skala Likert. Skala ini
menggunakan item yang secara pasti buruk. Skor dan total skor inilah
ditafsirkan sebagai posisi responden dalam skala likert. Skala ini menggunakan
ukuran ordinal,karna hanya dapat membuat rangking,tetapi tidak dapat diketahui
berapa kali satu responden lebih baik atau lebih buruk dari responden lainnya
didalam skala.
Kelebihan dari skala likert yaitu :
1.
Skala likert lebih mudah membuatnya disbanding
skala Thurstone.
2.
Skala likert mempunyai reabilitas yang relative
tinggi
3.
Kerena jangka yang lebih besar membuat skala
likert dapat memberikan keterangan yang lebih nyata dan jelas tentang
pendapatan atau sikap responden tentang isu yang dipertnyakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar